Rabu, 13 Juni 2012

TV & RADIO DIGITAL

TV
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.

Pemicu perkembangan
Pendorong pengembangan televisi digital antara lain:
  • Perubahan lingkungan eksternal
    • Pasar televisi analog yang sudah jenuh
    • Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel
  • Perkembangan teknologi
    • Teknologi pemrosesan sinyal digital
    • Teknologi transmisi digital
    • Teknologi semikundoktur
    • Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi
Frekuensi TV digital
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program yang berbeda.
TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap dari sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera video

Sistem pemancar TV digital
Terdapat tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital (DTV) di Amerika, penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa, dan layanan penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua standar sistem pemancar sistem digital berbasiskan sistem pengkodean OFDM dengan kode suara MPEG-2 untuk ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk DVB-T.
Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-T sangat fleksibel dan memiliki kelebihan terutama pada penerima dengan sistem seluler. ISDB-T terdiri dari ISDB-S untuk transmisi melalui kabel dan ISDB-S untuk tranmisi melalui satelit. ISDB-T dapat diaplikasikan pada sistem dengan lebar pita 6,7MHz dan 8MHz. Fleksibilitas ISDB-T bisa dilihat dari mode yang dipakainya, dimana mode pertama digunakan untuk aplikasi seluler televisi berdefinisi standar (SDTV), mode kedua sebagai aplikasi penerima seluler dan SDTV atau televisi berdefinisi tinggi (HDTV) beraplikasi tetap, serta mode ketiga yang khusus untuk HDTV atau SDTV bersistem penerima tetap. Semua data modulasi sistem pemancar ISDB-T dapat diatur untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Perubahan mode ini bisa diatur melalui apa yang disebut kontrol konfigurasi transmisi dan multipleks (TMCC).
Frekuensi sistem penyiaran televisi digital dapat diterima menggunakan antena yang disebut televisi terestrial digital (DTT), kabel (TV kabel digital), dan piringan satelit. Alat serupa telpon selurer digunakan terutama untuk menerima frekuensi televisi digital berformat DMB dan DVB-H. Siaran televisi digital juga dapat diterima menggunakan internet berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai televisi protokol internet (IPTV).

Transisi TV analog ke TV digital
Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat TV digital.
Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat penerima televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut rangkaian konverter (Set Top Box). Sinyal siaran digital diubah oleh rangkaian konverter menjadi sinyal analog, dengan demikian pengguna pesawat penerima televisi analog tetap bisa menikmati siaran televisi digital. Dengan cara ini secara perlahan-lahan akan beralih ke teknologi siaran TV digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.
Proses transisi yang berjalan secara perlahan dapat meminimalkan risiko kerugian terutama yang dihadapi oleh operator televisi dan masyarakat. Resiko tersebut antara lain berupa informasi mengenai program siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Sebelum masyarakat mampu mengganti televisi analognya menjadi televisi digital, masyarakat menerima siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran televisi digital.
Bagi operator televisi, risiko kerugian berasal dari biaya membangun infastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog. Operator televisi dapat memanfaatkan infrastruktur penyiaran yang telah dibangunnya selama ini seperti studio, bangunan, sumber daya manusia dan lain sebagainya.
Apabila operator televisi dapat menerapkan pola kerja dengan calon penyelenggara TV digital. Penerapan pola kerja dengan calon penyelenggara digital pada akhirnya menyebabkan operator televisi tidak dihadapkan pada risiko yang berlebihan. Di kemudian hari, penyelenggara penyiaran televisi digital dapat dibedakan ke dalam dua posisi yaitu menjadi penyedia jaringan, serta penyedia isi.
Televisi set dengan hanya tuner analog tidak bisa decode transmisi digital. Ketika penyiaran analog melalui udara berhenti, pengguna set dengan analog-hanya tuner dapat menggunakan sumber pemrograman (misalnya kabel, perekam) atau dapat membeli set-top box konverter untuk mendengarkan sinyal digital. Di Amerika Serikat, kupon yang disponsori pemerintah yang tersedia untuk meringankan biaya sebuah kotak konverter eksternal. Switch off-analog (penuh daya stasiun) berlangsung pada tanggal 12 Juni 2009 di Amerika Serikat, 24 Juli 2011 di Jepang, 31 Agustus 2011 di Kanada, 13 Februari 2012 di Negara-negara Arab, dan dijadwalkan untuk 24 Oktober 2012 di Inggris dan Irlandia, pada tahun 2013 di Australia, pada tahun 2015 di Filipina dan Uruguay, pada 2017 di Kosta Rika dan pada 2018 di Indonesia.

Karakteristik sistem penyiaran TV digital terestrial
Sistem penyiaran televisi digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat, dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap area penyiaran.

Kualitas penyiaran TV digital
TV Digital memiliki hasil siaran dengan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog. Sistem televisi digital menghasilkan pengiriman gambar yang jernih dan stabil meski alat penerima siaran berada dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi. TV Digital memiliki kualitas siaran berakurasi dan resolusi tinggi. Teknologi digital memerlukan kanalsiaran dengan laju sangat tinggi mencapai Mbps untuk pengiriman informasi berkualitas tinggi.

Manfaat penyiaran TV digital
  • TV Digital digunakan untuk siaran interaktif. Masyarakat dapat membandingkan keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog serta dapat berinteraksi dengan TV Digital.
  • Teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif dimana TV Digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet.
  • Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya pancar televisi digital yang lebih kecil menyebabkan siaran dapat diterima dengan baik meski alat penerima siaran bergerak dalam kecepatan tinggi seperti di dalam mobil dan kereta.
  • TV Digital memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak daripada televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka secara digital dan memberi kesempatan terhadap peluang bisnis pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik, dan bervariasi.
Keunggulan frekuensi TV digital
Siaran menggunakan sistem digital memiliki ketahanan terhadap gangguan dan mudah untuk diperbaiki kode digitalnya melalui kode koreksi error. Akibatnya adalah kualitas gambar dan suara yang jauh lebih akurat dan beresolusi tinggi dibandingkan siaran televisi analog. Selain itu siaran televisi digital dapat menggunakan daya yang rendah.
Transmisi pada TV Digital menggunakan lebar pita yang lebih efisien sehingga saluran dapat dipadatkan. Sistem penyiaran TV Digital menggunakan OFDM yang bersifat kuat dalam lalu lintas yang padat. Transisi dari teknologi analog menuju teknologi digital memiliki konsekuensi berupa tersedianya saluran siaran televisi yang lebih banyak. Siaran berteknologi digital yang tidak memungkinkan adanya keterbatasan frekuensi menghasilkan saluran-saluran televisi baru. Penyelenggara televisi digital berperan sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital sementara program siaran disediakan oleh operator lain. Bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran televisi digital mengalami perubahan dari segi pemanfaatan kanal ataupun teknologi jasa pelayanannya. Terjadi efisiensi penggunaan kanal frekuensi berupa pemakaian satu kanal frekuensi untuk 4 hingga 6 program.
Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi analog dan sistem penerimaan televisi bergerak. TV Digital memiliki fungsi interaktif dimana pengguna dapat menggunakannya seperti internet. Sistem siaran televisi digital DVB mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan jalur kembali antara IRD dan operator melalui modul Sistem Manajemen Subscriber. Jalur tersebut memerlukan modem, jaringan telpon atau jalur kembali televisi kabel, maupun  satelit untuk mengirimkan sinyal balik kepada pengguna seperti pada aplikasi penghitungan suara melalui televisi. Ada beberapa spesifikasi yang telah dikembangkan, antara lain melalui jaringan telepon tetap (PSTN) dan jaringan berlayanan digital terintegrasi (ISDN). Selain itu juga dikembangkan solusi komprehensif untuk interaksi melalui jaringan CATV, HFC, sistem teresterial, SMATV, LDMS, VSAT, DECT, dan GSM.

RADIO
Radio digital adalah teknologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan sinyal digital. Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio analog, mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat di-pause, di-rewind, atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya nanti.

Sistem kerja radio digital
Sistem IBOC bekerja dengan menggabungkan sinyal audio analog dengan sinyal audio digital agar diperoleh kompatibilitas antara penyiaran radio analog dengan penyiaran radio digital, baik pada radio AM maupun FM. Sistem penyiaran radio digital IBOC yang juga disebut sebagai “HD-Radio” dikembangkan oleh iBiquity Radio dan secara resmi telah ditentukan sebagai sistem penyiaran radio digital di Amerika Serikat.
Penyiaran radio digital mengubah informasi analog menjadi angka-angka biner yang nilainya selalu berubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog yang masuk. Sistem pemancar radio digital mengubah atau menyandikan (encode) sinyal suara analog yang masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarkan. Proses ini disebut sebagai code atau decode (penginterpretasian sinyal analog menjadi sinyal digital dan penguraian kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog), yang selanjutnya disebut CODEC.
Setelah studio mengirim sinyal digital ke pemancar, pemancar radio digital memproses sinyal audio digital yang masuk untuk dipancarkan. Proses ini disebut modulation. Pesawat penerima radio digital menguraikan kembali (decode) sinyal digital yang diterima menjadi sinyal audio analog kembali (pada proses yang berlawanan dari digital ke analog). Proses ini disebut demodulation. Terdapat beberapa cara untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Cara-cara ini dapat diuraikan secara matematis yang disebut dengan Algorithm (Algoritma). Dalam menggunakan algoritma, para pakar dan teknisi dapat membuang komponen-komponen sumber sinyal audio digital yang tidak diperlukan dan hanya meninggalkan bagian-bagian yang penting saja untuk dipancarluaskan melalui antena dan selanjutnya direproduksi pada pesawat penerima radio atau pada alat pemutar rekaman.
CODEC algoritma sangat membantu konsep ini dengan memisahkan dan tidak memancarkan suara-suara yang tidak diperlukan tanpa mengurangi kualitas suara audio yang telah disandikan (decode) menjadi informasi analog pada pesawat penerima. Proses pengurangan bit ini dikenal dengan istilah kompresi. Kompresi akan mengurangi sinyal yang masuk menjadi komponen-komponen penting sedemikian rupa yang berkibat pada berkurangnya lebar pita saluran transmisi. Kompresi sinyal audio ini menjadi sangat penting untuk mengurangi lebar pita transmisi siaran digital. Beberapa jenis kompresi algoritma sistem pengolahan sinyal audio secara digital yang kita kenal adalah AAC, PAC, MP-3 atau HDC. Ini semua merupakan nama dagang dari sistem kompresi informasi audio digital dan untuk menyatakan hak cipta intelektual dan sekaligus untuk membedakan masing-masing cara kodefikasi algoritma di antara beberapa sistem tadi. Dengan menggunakan HD-Radio secara digital sinyal yang telah dimodulasikan pada frekuensi yang sama dengan frekuensi analog yang ada.
Untuk memaksimalkan keunggulan pemrosesan sinyal digital, kabel fiber optic dipasang di seluruh bagian pusat siaran (broadcast centre). Dibanding kabel tembaga, fiber optic sangat tahan terhadap interferensi frekuensi radio dan dengung yang ditimbulkan oleh perangkat-perangkat listrik. 

Kelebihan radio digital
  • Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
  • kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD.
  • Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun [[talk sho
  • frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
  • spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.
  • radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.
  • Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau emergenzi Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi secara online, penerima pesan di telepon digital, portabel DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat. 
Frekuensi radio digital
Saat ini rentang frekuensi antar stasiun radio FM yang disepakati adalah 350 KHz. Sedangkan siaran radio digital hanya memerlukan kurang lebih 60 KHz. Sehingga ruang kosong yang dapat diisi oleh penyelenggara stasiun radio FM akan semakin lebar. Satu frekuensi dapat diisi oleh lima-enam program radio.

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_digital
http://id.wikipedia.org/wiki/Radio_digital



UNIFA ( Universitas Fajar ) MAKASSAR

 Universitas Fajar (Unifa) adalah salah satu pergururan tinggi swasta di lingkungan Kopertis Wilayah Sulawesi yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Fajar Ujung Pandang (salah satu unit dari kelompok Fajar Grup (HARIAN FAJAR-JAWA POS) dengan fokus utama pada usaha media cetak yang tersebar dan terbesat di Kawasan timur Indonesia).
Universitas Fajar diresmikan pada tanggal 08-08-2008 dengan surat keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan nomor: 132/d/0/2008 yang berkedudukan di Makassar.

ORGANISASI
Ketua Dewan Pembina:
H. M. Alwi Hamu
Ketua Yayasan:
H. Syamsu Nur 
Rektor:
Prof. Drs. H. Sadly Abdul Djabar, MPA
Deputi Rektor I Bid. Akademik & Kerjasama:
M. Ridwan Arif, Se., MAF.AK
Deputi Rektor II Bid. Adm Umum & Keuangan:
Hj. Nirwana, SE., M.Si.Ak
Deputi Rektor III Bid. Kemahasiswaan, Alumni & Komunikasi:
Ir. H. M. Yunus Osman, MSP
Dekan Fakultas Ekonomi & Ilmu Sosial:
Dr. Hj. Hadiati, M.Si
Dekan Fakultas Teknik:
Dr. Ir. H. Andani Ahmad. MT

VISI
Menjadi Universitas terkemuka di Indonesia yang menghasilkan lulusan yang unggul, bermartabat dan berjiwa entrepreneur untuk mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa.
MISI
Melaksanakan pembelajaran, penelitian dan pengabdian berbasis entrepreneur melalui:
  1. Penerapan manajemen pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien;
  2. Penerapan kurikulum dan metode pembelajaran yang terbaik
  3. Penerapan sumber daya yang memadai dan berkualitas
TUJUAN
  1. Meningkatkan mutu kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang berbasis kewirausahaan serta membangun sosial budaya Indonesia. Melalui Pembentukan insan yang :
  2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, dan berkepribadian luhur
  3. Sehat, berilmu, dan cakap
  4. Kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa wirausaha; serta
  5. Toleran, peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggungjawab.
  6. Universitas yang mandiri bertata kelola yang baik (Good University Governance), yang dapat menghasilkan produk-produk ilmu pengetahuan, teknologi. Seni, budaya dan olah raga yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, negara, umat manusia, dan lingkungan.   
FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI




Dokumen dan Peraturan

Dokumen
Statuta
Statuta adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan menyelenggarakan kegiatan fungsional yang berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik dan prosedur operasional yang berlaku di Universitas Fajar.
Organisasi dan Tata Kerja
Organisasi dan Tata Kerja disusun dalam rangka memenuhi visi dan misi UNIFA yaitu menjadi The Best Choice to be an Entrepreneur, agar lebih visible dalam menunjang pencapaian tujuan tersebut.
Rencana Strategis
Rencana Strategis tahun 2008-2012 adalah dasar pembuatan Rencana Operasional tahun 2008-2012. Arah Kebijakan Umum Rektor/Pimpinan, Rencana Kinerja Tahunan, Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan universitas pada tingkat universitas maupun pada unit-unit pelaksana harus disesuaikan. Rencana strategis ini disusun berdasarkan kondisi lingkungan internal universitas yang meliputi sumberdaya, struktur, budaya organisasi serta nilai-nilai yang dianut oleh seluruh civitas akademika. Selain itu, rencana strategis ini juga tetap mempertimbangkan kondisi eksternal yang meliputi  posisi universitas dalam berkontribusi dan berinteraksi di lingkungan industri, pemerintahan, dan sosial masyarakat dimana berada, baik pada tingkat lokal, nasional serta internasional.
 Rencana Operasional
Rencana Operasional ini berisi tentang Kegiatan-kegiatan terpadu yang dilaksanakan pada tahun 2008 sampai dengan 2012. Kegiatan-kegiatan terpadu yang dimaksudkan adalah pengembangan pada bidang tertentu akan senantiasa memperhatikan hasil pengembangan pada bidang yang lain. Selain itu pelaksanaan atas kegiatan-kegiatannya, sedikit atau banyak akan ditentukan juga oleh kebutuhan dan kemampuan dari lembaga. Oleh sebab itu, dirasa perlu untuk sedini mungkin mengadakan pengiraan ke depan, agar dengan demikian Universitas Fajar menentapkan skala prioritas pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan tersebut.

Peraturan
Peraturan Ketertiban Kampus
Dengan petimbangan bahwa untuk membina tata kehidupan kampus yang kondusif, berwatak akademis, berwawasan budaya bangsa, bermoral Pancasila  dan  berkepribadian yang luhur, diperlukan adanya ketentuan yang mengatur ketertiban  kampus.
Peraturan Disiplin Mahasiswa
UNIFA (Universitas Fajar) sebagai perguruan tinggi berbasis entrepreneur mengemban amanat menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk membentuk manusia yang cerdas, berbudi luhur dan/atau berakhlak mulia serta berjiwa wirausaha. disiplin mahasiswa merupakan salah satu indikator untuk mencapai sasaran tersebut. Untuk itu dibuat Peraturan Disiplin Mahasiswa Universitas Fajar yang memuat aturan yang jelas, hak dan kewajiban mahasiswa dalam menegakkan disiplin mahasiswa.
  
Standard Operating Procedures (SOP)
SOP Laboratorium
Laboratorium digunakan untuk tujuan pembinaan dan peningkatan kemampuan mahasiswa dan dosen dalam bidang keilmuannya, penelitian untuk mengembangkan ilmu/keterampilan untuk menunjang program diploma, S1, S2 dan S3 dan pendidikan profesi serta utk menunjang penerapan ilmu dan kepentingan masyarakat. Dalam dokumen ini berisi tentang prosedur standar yang digunakan dalam memanfaatkan laboratorium yang ada di lingkungan Unifa.
SOP Perpustakaan
SOP Perpustakaan disusun dalam rangka mengatur pemanfaatan perpustakaan, dan alam upaya mengantisipasi dan melindungi segala fasilitas  perpustakaan dari para pengguna yang tidak tepat dan melindungi  para pengguna dari kesalahan prosedur penggunaan.

HIMA
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Dewan Perwakilan Mahasiswa
Badan Eksekutif Mahasiswa
Himpunan Mahasiswa (HIMA):
  • Hima Komunikasi
  • Hima Akuntansi
  • Hima Pariwisata
  • Hima Manajemen
  • Hima Hub. Internasional
  • Hima Eksakta
 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM):
  • Komunitas Pencita Alam Unifa
  • Sanggar Seni Karampuang
  • Unifa Sport Club
  • Paduan Suara Mahasiswa
  • Pers Mahasiswa
  • Organisasi Bidang Kerohanian
  • Unifa Fotografi Club 
KEGIATAN
Latihan Dasar Kepemimpinan
Tujuan utama dilakukannya latihan dasar kepemimpinan/outbond bagi Mahasiswa adalah untuk memaksimalkan potensi kepemimpinan individu, membetuk pola pikir, sikap adn perilaku yang positif dan berjiwa entrepreneur yang dikemas dalam bentuk pendidikan indoor dan outdoor dengan games yang memungkinkan para mahasiswa belajar membentuk teamwork, berbagi tugas, saling percaya untuk mecapai tujuan.
Study Tour
Study Tour dilaksanakan oleh mahasiswa program studi untuk pengembangan wawasan mahasiswa agar dapt melihat budaya di tiap daerah di Indinesia maupun di mancanegara, menbandingkan kodisi suatu daerah dalam hal potensi serta peluang yang dimiliki untuk dijadikan referensi dalam meninmba ilmu di Unifa.
Stadium Generale
Stadium Generale dilakukam secara berkala denagn tujuan untuk menjaga dan memotivasi semangat entrepreneur mahasiswa dengan menghadirkan tokohtokoh entrepreneur lokal dan nasional baik dari kalangan pengusaha, aktivis sosial maupun birokrat, diantaranya:
- DR. Ir. Fadel Muhammad (Menteri Kelautan & Perikanan)
- H.M. Alwi Hamu (Fajar Group Owner/Pengusaha)
- H. M. Sattar Taba (Direktur Utama PT. Semen tonasa)
- Ikbal Latanro (Direktur Utama Bank Tabungan Negara)
- Satria Wibowo (Deputy Bank Indonesia Makassar)
- Ir. Arifuddin Nurdin (GM PT.PLN (persero))
- Ir. H. Amran Sulaeman, MP. (Pengusaha Muda)
- Amiruddin Abbas,  SE (ketua KADIN Makassar/Pengusaha Muda)
- dll
KKN Entrepreneur
KKN Entrepreneur adalah salah satu model transfer knowledge bidang  entrepreneur yang bertujuan untuk membangun dan menciptakan nilai tambah potensi suatu daerah dimana mahasiswa melakukan KKN

LEMBAGA MITRA KERJASAMA
Pemerintah Provinsi Sulsel
Gapensi Sulsel
Business Management Institute
Kadin Sulsel Dan Makassar
Institute Lembang Sembilan Jakarta
Politeknik Negeri Ujungpandang
Bank Indonesia
Bank Muamalat
Serikat Penerbit Surat Kabar Pusat
PT. Telkom Tbk
pt. Semen Tonasa
Harian Fajar
Ikatan Akuntansi indonesia makassar
Jawa Pos Group
Indonesia Marketing Association
Pemkab Bantaeng
Indonesia Marketing Association
TVRI Sulsel
Kanwil Pajak XV Sulsel
Fajar TV
Pemerintah Kota Makassar
Fajar Radio
Universitas Hasanuddin
Asuransi Manulife
Bursa Efek Indonesia
Hadji Kalla Group
Bank Syariah Mandiri
Penerbit Erlangga
Bank Rakyat Indonesia
Hotel Nagoya Batam Dan Hotel Sasando Kupang



Kamis, 31 Mei 2012

Dampak Dari Menonton TV Bagi Anak-Anak

Pengaruh media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih & intensitasnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk memerhatikan, mendampingi & mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya.

Dalam seminggu anak menonton TV sekitar 170 jam. Apa yang mereka pelajari selama itu? Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu menyelesaikan masalah. Mereka juga belajar untuk duduk di rumah dan menonton, bukannya bermain di luar dan berolahraga. Hal ini menjauhkan mereka dari pelajaran-pelajaran hidup yang penting, seperti bagaimana cara berinteraksi dengan teman sebaya, belajar cara berkompromi dan berbagi di dunia yang penuh dengan orang lain.

Faktanya:
  • Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif siaran TV.
  • Data th 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah sekitar 30-35 jam / minggu atau 1.560-1.820 jam /  tahun . Angka ini jauh lebih besar dibanding jam belajar di sekolah dasar yang tidak sampai 1.000 jam/tahun.
  • Tidak semua acara TV aman untuk anak. Bahkan, “Kidia” mencatat bahwa pada 2004 acara untuk anak yang aman hanya sekira 15% saja. Oleh karena itu harus betul-betul diseleksi.
  • Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia prasekolah dan sekolah dasar per minggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan selama 170 jam. Padahal dalam seminggu ada 24 jam x 7 = 168 jam! Jadi, selain sudah sangat berlebihan, acara untuk anak juga banyak yang tidak aman.
  • Acara TV bisa dikelompokkan dalam 3 kategori: Aman, Hati-hati, dan Tidak Aman untuk anak.
  • Acara yang ‘Aman’: tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah dipahami. Anak-anak boleh menonton tanpa didampingi.
  • Acara yang ‘Hati-hati’: isi acara mengandung kekerasan, seks dan mistis namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang cocok untuk anak usia SD sehingga harus didampingi ketika menonton.
  • Acara yang “Tidak Aman”: isi acara banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menonton acara ini.

Kenapa Kita Harus Mengurangi Menonton TV?

- Berpengaruh terhadap perkembangan otak
Terhadap perkembangan otak anak usia 0-3 tahun dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman. Juga, menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan dalam usia 5-10 tahun, serta tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan.

- Mendorong anak menjadi konsumtif
Anak-anak merupakan target pengiklan yang utama sehingga mendorong mereka menjadi konsumtif.

- Berpengaruh terhadap Sikap
Anak yang banyak menonton TV namun belum memiliki daya kritis yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi. Mereka bisa jadi berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.

- Mengurangi semangat belajar
Bahasa televisi simpel, memikat, dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar.

- Membentuk pola pikir sederhana
Terlalu sering menonton TV dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola pikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, kreativitas dan perkembangan kognitifnya.

- Mengurangi konsentrasi
Rentang waktu konsentrasi anak hanya sekitar 7 menit, persis seperti acara dari iklan ke iklan, akan dapat membatasi daya konsentrasi anak.

- Mengurangi kreativitas
Dengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bermain, mereka menjadi manusia-manusia yang individualistis dan sendiri. Setiap kali mereka merasa bosan, mereka tinggal memencet remote control dan langsung menemukan hiburan. Sehingga waktu liburan, seperti akhir pekan atau libur sekolah, biasanya kebanyakan diisi dengan menonton TV. Mereka seakan-akan tidak punya pilihan lain karena tidak dibiasakan untuk mencari aktivitas lain yang menyenangkan. Ini membuat anak tidak kreatif.

- Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan)
Kita biasanya tidak berolahraga dengan cukup karena kita biasa menggunakan waktu senggang untuk menonton TV, padahal TV membentuk pola hidup yang tidak sehat. Penelitian membuktikan bahwa lebih banyak anak menonton TV, lebih banyak mereka mengemil di antara waktu makan, mengonsumsi makanan yang diiklankan di TV dan cenderung mempengaruhi orangtua mereka untuk membeli makanan-makanan tersebut.

Anak-anak yang tidak mematikan TV sehingga jadi kurang bergerak beresiko untuk tidak pernah bisa memenuhi potensi mereka secara penuh. Selain itu, duduk berjam-jam di depan layar membuat tubuh tidak banyak bergerak dan menurunkan metabolisme, sehingga lemak bertumpuk, tidak terbakar dan akhirnya menimbulkan kegemukan.

- Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga
Kebanyakan anak kita menonton TV lebih dari 4 jam sehari sehingga waktu untuk bercengkrama bersama keluarga biasanya ‘terpotong’ atau terkalahkan dengan TV. 40% keluarga menonton TV sambil menyantap makan malam, yang seharusnya menjadi ajang ’berbagi cerita’ antar anggota keluarga. Sehingga bila ada waktu dengan keluarga pun, kita menghabiskannya dengan mendiskusikan apa yang kita tonton di TV. Rata-rata, TV dalam rumah hidup selama 7 jam 40 menit. Yang lebih memprihatinkan adalah terkadang masing-masing anggota keluarga menonton acara yang berbeda di ruangan rumah yang berbeda.

- Matang secara seksual lebih cepat
Banyak sekali sekarang tontonan dengan adegan seksual ditayangkan pada waktu anak menonton TV sehingga anak mau tidak mau menyaksikan hal-hal yang tidak pantas baginya. Dengan gizi yang bagus dan rangsangan TV yang tidak pantas untuk usia anak, anak menjadi balig atau matang secara seksual lebih cepat dari seharusnya. Dan sayangnya, dengan rasa ingin tahu anak yang tinggi, mereka memiliki kecenderungan meniru dan mencoba melakukan apa yang mereka lihat. Akibatnya seperti yang sering kita lihat sekarang ini, anak menjadi pelaku dan sekaligus korban perilaku-perilaku seksual. Persaingan bisnis semakin ketat antar Media, sehingga mereka sering mengabaikan tanggung jawab sosial, moral & etika.

Jadi, Siapa yang Seharusnya Mengurangi Menonton TV?

Semua dan setiap orang. Karena akibat buruk yang diberikan oleh TV tidak terbatas oleh usia, tingkat pendidikan, status sosial, keturunan dan suku bangsa. Semua lapisan masyarakat dapat terpengaruh dampak buruk dari TV, orangtua, anak-anak, si kaya ataupun si miskin, si pintar dan si bodoh, mereka dari latar belakang apa saja, tetap terkena dampak yang sama. Seharusnya instansi pemerintah, instansi pendidikan, instansi agama, keluarga dan individu semua bersama-sama mendukung program ‘Hari Tanpa TV’ ini, untuk membangun bangsa yang lebih baik.

Pertimbangkan Hidup tanpa TV

Dengan banyaknya bukti betapa TV bisa memberikan beragam dampak buruk, banyak keluarga sekarang membuat rumah mereka bebas-TV. Sangat penting untuk anak mempunyai kesempatan mempelajari dan mengalami langsung pengalaman hidup sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses di masa yang akan datang. Kalau menurut Anda hidup tanpa TV itu masih terlalu sulit, maka perlahan batasi dan awasi dengan seksama tontonan anak Anda sepanjang tahun.

Mau melihat generasi anak yang lebih sehat? Keluarga yang lebih dekat? Masyarakat yang lebih madani? Matikan TV. Hal yang mungkin kecil tapi akan berdampak besar!

Bantu kami untuk menyebarkan bahaya TV kepada masyarakat, dengan meningkatkan kewaspadaan publik, membantu orang untuk menikmati hidup tanpa TV, membantu mereka melakukan aktivitas yang bebas-TV, dan menawarkan tips-tips sederhana tentang cara melakukannya, kita akan membantu jutaan anak untuk mematikan TV dan menyadari bahwa hidup tanpa TV itu lebih menyenangkan dan menenangkan.

Dengan mematikan TV, kita jadi punya waktu untuk keluarga, teman, dan untuk kita sendiri.

Apa Manfaat HARI TANPA TV?

Dengan TV dalam keadaan mati, kita jadi memiliki kesempatan untuk berpikir, membaca, berkreasi dan melakukan sesuatu. Untuk menjalin hubungan yang lebih menyenangkan dalam keluarga dan masyarakat. Mengurangi waktu menonton TV membuat kita mempunyai lebih banyak waktu untuk bermain di luar, berjalan-jalan atau melakukan olahraga yang kita senangi.

Bagaimana Caranya?
  • Pergi ke perpustakaan atau ke toko buku terdekat,
  • Bercocok tanam,
  • Bermain,
  • Menulis surat,
  • Jalan-jalan,
  • Berenang,
  • Bersepeda,
  • Mendengarkan radio atau membaca koran,
  • Memasak bersama ibu,
  • Bikin lomba antar RT,
  • Berolahraga,
  • Bakti sosial,
  • Rapikan rumah dan halaman,
  • Ambil les,
  • Bercengkrama dengan keluarga,
  • Belajar,
  • Mengerjakan keterampilan tangan,
  • Ke kebun binatang atau musium,
  • Dan lain-lain...

Tidak punya waktu? Matikan saja TV-nya dulu. Mengurangi waktu menonton TV memang terkesan susah pada awalnya, tapi ternyata toh ada ribuan hal lain yang menarik untuk dilakukan, bukan?

Tips cara mematikan TV:
  • Pindahkan TV ke tempat yang tidak begitu ‘mencolok’.
  • Matikan TV pada waktu makan.
  • Tentukan hari-hari apa saja dalam seminggu yang akan dilalui tanpa TV.
  • Jangan gunakan kesempatan menonton TV sebagai hadiah.
  • Berhenti berlangganan channel tambahan (cable, dll) dan gunakan uangnya untuk membeli hal-hal yang berguna lainnya, seperti buku.
  • Pindahkan TV dari kamar anak Anda.
  • Sembunyikan remote controlnya.
  • Tidak ada TV di hari sekolah.

Jangan terlalu khawatir bila anak mengaku bosan, karena kebosanan itu lama-lama akan menghilang dan biasanya justru menciptakan kreativitas. Karena anak banyak dipengaruhi dengan yang dilakukan orangtua mereka, adalah sangat penting untuk memperhatikan bahwa usaha apa saja, seperti lebih banyak berolahraga, mengonsumsi makanan yang lebih bergizi atau menonton TV lebih sedikit, dilakukan sebagai ‘acara keluarga’ sehingga mematikan TV adalah usaha yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga untuk menyisihkan waktu bercengkrama bersama.

sumber : http://www.smallcrab.com/anak-anak/661-pengaruh-buruk-nonton-tv-pada-anak-anak